MES Jabar Siap Jadikan Jawa Barat Sebagai Kiblat Ekonomi Syariah di Tanah Air
Bandung, (SindikasiIndonesia.id) – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) PW Jawa Barat berkomitment untuk menjadikan Provinsi Jawa Barat sebagai kiblat ekonomi syariah di Indonesia. Terlebih selama ini Jawa Barat menjadi pioner dalam pengembangan ekonomi syariah di tanah air.
Hal tersebut terungkap dalam acara Seminar Jabar Islamic Economic Forum (JIEF) KE-7 dan Silaturahmi Kerja Wilayah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pengurus Wilayah Provinsi Jawa Barat di aula Kampus Universitas Islam Bandung (UNISBA), Rabu (14/6/2023). Dalam acara tersebut hadir selaku pembicara, H.Zoelkifli M.Adam (Ketua Badan ekonomi Syariah Kadin Jabar), Prof.Dr.Atih Rohaetih Dariah SE, MSi (Guru Besar Unisba), Aulia Fadly(Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan dan Manstra OJK Jawa Barat), Eric A.Wiradipoetra (Wakil Ketua KPED Jawa Barat) dan dipandu oleh Moderator Dr.Neneng Nurhasanah M,Hum (UNISBA).
Dalam kesempatan tersebut Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) PW Jawa Barat Harry Maksum mengatakan MES Jawa Barat berkomitment menjadikan Jawa Barat sebagai kiblat ekonomi syariah di Indonesia. Hal tersebut cukup berpotensi mengingat Jabar yang selalu menjadi pioner syariah.
“Kita sangat optimis dan Mes Jabar berkomitment menjadikan Jawa Barat sebagai kiblat ekonomi syariah di Indonesia,” jelas Harry.
Namun demikian, lanjutnya hal tersebut bisa terwujud melalui kolaborasi pentahelik yang perlu dilakukan. Dalam hal itu MES Jabar pun akan mendorong semua stakeholder supaya Jawa Barat bisa meraih juara umum Anugerah Adinata Syariah ditahun depan.
“Kami berkeyakinan dengan kolaborasi semua stakeholder dengan pentaheliks yang digagas pemerintah,kita bisa menjadi juara umum Adinata Syariah dan kami MES berkomitmet bahwa jabar yang selalu menjadi pioner syariah bisa menjadi kiblat ekonomi syariah di Indonesia,” jelasnya.
Pihaknya sangat optimis dengan targetan tersebut, apalagi di Jabar sudah didirikan komite daerah ekonomi keuangan syariah.
“Oleh karena itu kita minta pemprov jabar segera direalisasikan komite daerah keuangan syariah, karena pergubnya kita sudah punya. Apalagi di seluruh indonesia baru ada di jabar sebagai pioner ada peraturan gubernur tentang pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, tetapi KDKS nya belum ada, oleh karena itu kita akan medorong itu sehingga di tahun 2023 ini bisa menjadi juara umum Adinata Syariah,” jelasnya.
Lebih lanjut Harry pun mengatakan di acara Jabar Islamic Economic Forum ini pihakya mengangkat tema kolaborasi membangun ekosistem industri halal berkelanjutan. Menurutnya tema ini sangat penting sekali mengingat keberlangsungan industri halal di negara kita.
“Daging ayam brasil nomor 1 di industri halal, padahal bukan negara islam. Penduduknya non muslim tetapi menyediakan pasokan daging ayam halal seluruh dunia. Kita yang mayoritas penduduk muslim kalah, bahkan urutan di industri halal dunia indonesia di urutan ke 4, mudah mudahan dengan semangat seperti ini kita bisa bersaing dengan negara lain. Bahkan konon kabarnya dapur halal di seluruh negara yang masok dari Thailand. Padahal muslimnya hanya 7 persen,” katanya.
Oleh karena itulah lanjut Harry MES Jabar tidak hentinya untuk terus menggelorakan industri halal supaya kita bersaing dengan negara lainnya. Apalagi Mes Jabar dengan Pemprov Jabar juga sudah membuat satu konsorsium halal. Termasuk menyusun pedoman pariwisata halal, serta menyusun untuk kampung wisata halal di ciwideuy.
“Mudah mudahan ini terealisasi. Kami khawatir melihat anak anak muda yang keranjingan produk makanan korea. Mudah mudahan ini bisa direalisasikan kerjasama dengan BI insyaalloh akan mengadakan korea indonesian halal food festival supaya makanan dan minuman dari korea yang masuk ke kita yg dikonsumsi anak anak, dipastikan memiliki sertifikasi halal. Generasi muda harus dijaga,” katanya.
Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki atas terselenggaranya acara jabar islamic economic forum Ke-7 dan Silakwil Masyarakat Ekonomi Syariah Jawa Barat.
“Selamat atas terselenggaranya, JIEF Ke-7 dan Silakwil MES Jabar semoga acara ini mampu melahirkan ide ide dan inovasi baru untuk masyarakat ekonomi syariah dalam mendukung Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia tahun 2024,” jelas Teten dalam video sambutan yang ditayangkan dalam acara.
Diungkapkan Teten, indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik dan Indonesia menjadi peringkat ke-4 di dunia. Ssedangkan untuk kategori halal food indonesia menempati perigkat kedua setelah malaysia. peran konsumsi produk industri halal diprediksi akan terus meningkat 3% atau mencapai 1,38 triliun USD pada tahun 2024.
“Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk memperluas sertifikasi halal, khususnya bagi UMKM. Program sehati atau sertifikat halal gratis, yang ditujukan untuk UMKM melalui BPJPH menjadi lebih mudah dan cepat,” katanya.
Dalam hal itu sebanyak 226.126 sertifikat sudah diberikan per juni 2023. Para pelaku industri halal dari berbagai sektor sudah mengakses.
“Melihat respon pasar global yang begitu pesat terhadap industri halal, kita perlu berkolaborasi untuk membangujn ekosistem halal berkelanjutan. dimulai dari kesadaran pelaku usaha tentang potensoi usaha halal sehinggapembuat kebijakan peneliti dan akademisi, bisa menggali tatangan di industri halal,” katanya.