Unik! Sarung Tenun Khas Palembang Diproduksi di Cirebon, Dimana dan Bagaimana Sejarahnya?
CIREBON, (Sindikasiindonesia.id).- Cirebon ternyata masyarakatnya memiliki kreativitas serta dikenal memiliki kemampuan dalam membuat batik.
Batik Trusmi sangat dikenal memiliki kekhasan tersendiri dengan warna dan corak mencolok sehingga banyak diminati masyarakat hingga ke mancanegara.
Siapa sangka di Cirebon ternyata ada produksi kain tenun khas Palembang. Jadi kain khas tersebut ternyata bukan hanya diproduksi di daerah Palembang saja?
Ada juga loh kain tenun khas Palembang yang diproduksi di Cirebon, yaitu kain sarung tenun tepatnya Desa Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Kerajinan sarung tenun khas Palembang ini masih menggunakan alat mesin tenun tradisional yang berupa gedogan.
Adalah Nesi salah satu pengrajin pembuat kain tenun Palembang menggunakan alat yang dibawa langsung dari Kota Mpek mpek tersebut.
“Saya membawa alat gedogan (pembuat tenun red.) sejak tahun 2015 lalu. Dahulu saya pernah bekerja pembuat tenun khas di Kota Palembang,” kata Nesi.
Nesi menambahkan kemudian sejak tahun 2015 lalu memutuskan untuk pulang ke Kota Cirebon. Nah, agar tetap menyalurkan kemampuannya Nesi nekad membawa pulang gedogan ke Cirebon.
Kerajinan ini sudah berlangsung selama hamper 10 tahun di Cirebon. Pemilik asli pengusaha kain tenun ini H. Abdillah yang tinggal di Palembang.
Nesi bersama beberapa warga sekitar rumahnya ikut membuat kain tenun khas Palembang tersebut sertiap harinya. Setiap harinya tidak kurang dari dua kain sarung yang dibuat menggunakan gedogan tersebut.
“Kita disini hanya karyawan produksinya saja, kain tenun dijual di Palembang. Pengrajin di sini satu hari bisa bikin 2 kain sarung tenun, setiap satu bulan sekali sarungnya dikirim ke Palembang.” Kata Nesi.
Harga kain tenun sendiri disesuaikan ukuran dan kesulitan motif yang dibuatnya. Setiap potong rata-rata berharga Rp 200-300 ribu.
Mereka juga mendatangkan bahan baku pembuatan kain tenun dari Palembang. Banyak sekali tahapan proses pembuatan sarung tenun ini.
“Proses pembuatan sarung tenun ini dimulai dari nyelep, ngelos, mani, nyecep, ngeteng, nyucuk, baru di tenun dan kalau sudah ditetun jadi kain untuk dijadikan sarung,” tandasnya. (Renada Alvioni/Wanda Hamidah/SININDO)