Ratusan Napi di Rutan Bandung Dapat Tausyiah Peringatan Maulid Nabi 1445 H, Manusia Harus Mengungkapkan Cinta dan Kasih Sayang Nabi
Bandung, (SindikasiIndonesia.id) – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tidak hanya diperingati oleh masyarakat yang berada di lingkungan pemukiman atau lingkungan masyarakat pada umumnya.
Namun juga bisa diperingati oleh sebagian saudara kita yang tengah menjalani hukuman di sebuah rumah tahanan negara (Rutan).
Seperti halnya yang dilakukan oleh ratusan napi atau WBP (warga binaan pemasyarakatan) Rutan Kelas I Bandung, yang merayakan momen bersejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang ke-1445 dengan penuh kekhidmatan, Senin 2 Oktober 2023.
Pihak Rutan Kelas I Bandung, dalam kegiatan ini turut mengundang penceramah ulung, yakni Ustad Yusuf Efendi Juanda, yang memberikan tausiah berharga kepada warga binaan.
Ustad Yusuf Efendi Juanda, dalam tausiahnya, mengangkat tema yang mendalam yakni Cinta dan Kasih Sayang Nabi: Mengungkapkan cinta dan kasih sayang Nabi Muhammad terhadap seluruh makhluk dan betapa pentingnya sikap ini dalam Islam.
“Pesan cinta dan kasih sayang Nabi Muhammad menjadi pijakan bagi warga binaan dalam menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermakna, ” jelas Ustad Yusuf Efendi Juanda dihadapan ratusan Napi Rutan Kelas I Bandung.
Kepala Rutan Kelas I Bandung, Suparman melalui Kepala Urusan Tata Usaha, menyampaikan bahwa dalam legiatan ini, Rutan Bandung mengajak seluruh WBP untuk melaksanakan momentum untuk mengkokohkan nilai-nilai spiritual dan sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah SWT.
“Kami percaya bahwa melalui momen seperti ini, warga binaan dapat menemukan hikmah dan ketenangan dalam perjalanan rehabilitasi mereka, ” jelasnya.
Tidak hanya penceramahan, peringatan Maulid Nabi ini juga dimeriahkan dengan penampilan kesenian Hadroh yang menggugah hati.
Kesenian Hadroh ini dibawakan oleh santri Pondok Pesantren Daarut Taubah yang merupakan bagian dari program pembinaan di Rutan Kelas I Bandung.
Kegiatan keagamaan semacam ini bukan hanya sebagai ungkapan rasa syukur, tetapi juga sebagai bentuk pendekatan spiritual yang mendalam di tengah suasana pemasyarakatan.