Jawa Barat

Lapas Khusus Gunung Sindur Berikan Penguatan Petugas Tentang Ancaman Tindak Pidana Terorisme

Bogor, (SindikasiIndonesia.id) – Sel-sel Terorisme masuk kedalam semua kehidupan masyarakat, sehingga harus diantisipasi dengan melakukan deteksi dini adanya paham radikalisme yang beredar di masyarakat Indonesia.

Deteksi dini terhadap adanya ancaman terorisme, dilakukan di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sebagai lembaga yang memberikan pembinaan kepada masyarakat yang berhadapan dengan hukum.

Seperti halnya yang dilakukan di Lapas Khusus Gunung Sindur, kegiatan antisipasi Terorisme dilakukan dengan memberikan penguatan kepada petugas Lapas, tentang ancaman serta bahayanya.

Kepala Lapas Khusus Gunung Sindur, Riko Stiven menjelaskan kegiatan ini sebagai bentuk antisipasi dan deteksi dini kesiapan petugas Lapas Khusus Gunung Sindur menghadapi ancaman terorisme.

“Kami berikan teori serta bagaimana paham radikalisme itu mulai masuk kedalam kehidupan sehari-hari. Apalagi petugas Lapas yang berhadapan langsung dengan narapidana, ini penting sebagai bentuk antisipasi dari keadaan adanya ancaman terorisme, ” papar Riko Stiven, Rabu 5 Juni 2024.

Dalam kegiatan tersebut, dihadirkan juga pembicara dari Peneliti UI yakni Doktor Solahudin.

Menurut Solahudin, bahwa terorisme sudah masuk ke berbagai elemen kehidupan.

“Terorisme di Indonesia sudah masuk ke berbagai elemen kehidupan masyarakat kita, dan ini harus diantisipasi, ” jelas Solahudin.

Bahkan bagi petugas Lapas, yang langsung berhadapan dan menjaga napi terorisme harus mempunyai mental dan jiwa yang kuat.

“Ini penting bagi petugas lapas, mental dan jiwa yang kuat dan tidak tergiur dari ajakan paham radikalisme, karena tidak dipungkiri paham radikalisme bisa tumbuh kembali jika pembinaan terhadap napi tentang pemahaman pancasila dan UUD 1945 tidak diterapkan dalam program deradikalisasi di dalam Lapas, ” paparnya.

Kegiatan yang bersifat diskusi atraktif ini, membuat petugas Lapas khusus Gunung sindur banyak bertanya tentang bahaya ancaman terorisme di lingkungan lapas.

Usai kegiatan Kalapas khusus Gunung sindur Riko Stiven meminta jajaran petugas Lapas Khusus Gunung sindur, agar senantiasa mengedepankan sisi humanisme dalam melayani warga binaan setiap harinya.

“Humanis karena harus memanusiakan manusia dengan baik, agar napi tidak merasa jenuh saat menjalani masa hukuman penjara, ” pungkas Riko Stiven.

 

Related Articles

Back to top button