Perum Bulog Cirebon Nyatakan Cadangan Beras Cukup Hingga Akhir Tahun 2024
CIREBON, (Sindikasiindonesia.id).- Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Ramaijon Purba menyatakan cadangan beras yang ada di masih mencukupi hingga Bulan Desember 2024 mendatang.
Beras yang ada saat ini ada di Gudang Perum Bulog Cirebon tercatat 46 Ribu Ton. Untuk bantuan pangan hanya membutuhkan sekitar 6.000 ton per alokasi, jadi totalnya 18.000 ton.
“Dari 70 ribu ton yang diserap, sisa yang ada di gudang kami masih sekitar 46-47 ribu ton. Sisa tersebut aman untuk penyaluran bantuan pangan dan stok sampai akhir tahun,” ungkap Ramaijon Purba, Selasa (9/7/2024).
Ramaijon menambahkan Perum Bulog telah melakukan penyerapan sebanyak 70 ribu ton beras hasil panen petani di wilayah kerjanya. Jumlah tersebut telah melebihi target yang ditetapkan sebesar 41 ribu ton pada tahun 2024.
“Sampai saat ini, kami telah menyerap sebanyak 70 ton setara beras. Jumlah itu sudah melebihi dari target tahun 2024 yakni 41 ribu ton. Artinya sudah mau mendekati 200 persen,” ujar Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Ramaijon Purba, Selasa (9/7/2024).
Ramaijon menjelaskan, dari 70 ribu ton hasil penyerapan yang menggunakan sekema harga Public Service Obligation (PSO), Perum Bulog Cirebon telah menyerap sebanyak 65 ribu ton. Sisanya sebanyak 5 ribu ton merupakan penyerapan beras komersil.
“Walaupun sudah melebihi target, kita akan melakukan penyerapan sepanjang masih ada, harganya masuk dan kualitasnya cocok. Itu parameter kita paling utama,” katanya.
“Untuk penyerapan beras PSO hampir sudah tidak ada. Kalau beras komersilnya, saat ini rata-rata per hari ada 200-300 ton,” ungkapnya.
Sementara itu, kata Ramaijon, Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon akan kembali menyalurkan bantuan pangan beras dari cadangan pangan pemerintah (CBP) tahap ketiga kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Penyaluran itu, akan dilakukan pada bulan Augustus, September, dan Oktober mm024.
“Sisanya, Karena Cirebon ini wilayah sentra, maka kita punya kewajiban untuk membantu daerah lain yang defisit seperti Bandung, Cianjur dan Ciamis. Tapi kita sesuaikan dengan permintaan mereka,” tandas. (Tama/SININDO)