Pemkot Buka Museum Topeng Cirebon
KOTA CIREBON, (SindikasiIndonesia.id).- Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon tengah merencanakan pembukaan Museum Topeng Cirebon di area Balaikota, sebuah bangunan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi. Langkah ini bertujuan untuk memanfaatkan bangunan bersejarah sekaligus melestarikan warisan budaya lokal melalui pameran koleksi topeng tradisional khas Cirebon.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Drs. Agus Sukmajaya, S.Sos., mengungkapkan bahwa hingga saat ini telah terkumpul sekitar 130 topeng, dengan 100 di antaranya merupakan topeng khas Cirebon yang telah disiapkan oleh pemerintah. Selain itu, terdapat sekitar 20 topeng yang dihibahkan oleh tokoh masyarakat setempat.
“Tidak hanya topeng, replika dari Paksi Naga Liman juga menjadi bagian dari koleksi yang akan dipamerkan,” kata Agus Sukmajaya, Senin (2/9/2024).
Rencana ini disambut positif oleh masyarakat Cirebon, yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap upaya pelestarian budaya lokal. Pemda optimis bahwa museum ini akan menerima lebih banyak hibah, termasuk topeng-topeng kuno yang bernilai sejarah.
“Beberapa koleksi yang akan dipamerkan dibuat dalam waktu singkat, seperti replika kereta Paksi Naga Liman yang selesai dalam 40 hari. Ada juga koleksi lain seperti kursi pejabat Tionghoa dengan ornamen khas yang telah dihibahkan dan siap untuk dipamerkan,” tambahnya.
Museum ini direncanakan akan buka pada hari kerja, Senin hingga Jumat. Namun, Pemda sedang mengevaluasi kemungkinan untuk membuka museum pada akhir pekan, mengingat tingginya permintaan dari masyarakat dan pihak pariwisata. Saat ini, persiapan regulasi terkait perda dan pajak masih berlangsung, dengan harapan museum dapat tetap gratis hingga akhir tahun.
“Pembukaan Museum Topeng Cirebon diharapkan menjadi langkah besar dalam melestarikan warisan budaya Kota Cirebon. Selain menjadi tempat apresiasi seni dan budaya, museum ini juga akan berfungsi sebagai ruang edukasi bagi generasi muda, dengan konsep modern yang memungkinkan pengunjung mengakses informasi melalui barcode. Museum ini diharapkan menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Cirebon dan tempat bagi warisan budaya Cirebon untuk dikenang dan dipelajari oleh generasi mendatang,” tutup Agus Sukmajaya. (Wanid/SININDO)