API Berikan Penghargaan kepada Prabu Diaz sebagai Tokoh Penggerak Toleransi Internasional
KOTA CIREBON, (SindikasiIndonesia.id).– Asosiasi Pendeta Indonesia (API) memberikan penghargaan kepada Panglima Tinggi Laskar Macan Ali, Prabu Diaz, yang dikenal akrab sebagai Mamo, atas dedikasinya sebagai Tokoh Penggerak Toleransi Internasional dan Kemanusiaan. Acara penganugerahan berlangsung di Balai Kota Cirebon dan diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat API melalui cabang Cirebon Raya.
Dalam sambutannya, Mamo menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang diterimanya. Ia berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya, termasuk Ibu Ayu, yang disebutnya sebagai figur penting dalam menggerakkan semangat toleransi di Cirebon.
“Ini adalah penghargaan yang sangat berarti bagi kami. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, termasuk Ibu Ayu, yang perannya sebagai pribadi dan juga calon Bupati Cirebon sangat berarti bagi kami,” ujar Mamo, Kamis (17/10/2024).
Penghargaan ini diberikan di hadapan perwakilan dari Penjabat (PJ) Walikota Cirebon dan tokoh lintas agama dari berbagai keyakinan, seperti Hindu, Budha, Konghucu, Islam, Katolik, dan Kristen. Tokoh-tokoh dari berbagai kota, termasuk Cilacap dan Jakarta, juga hadir meramaikan acara.
Mamo juga menyampaikan pesan penting terkait toleransi sebagai fondasi perdamaian dunia.
“Perdamaian dunia dimulai dari rasa toleransi yang tinggi. Dengan toleransi, kita bisa mewujudkan dunia yang damai. Mari kita jaga toleransi ini sebagai amanat dari Tuhan Yang Maha Esa,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD API Jawa Barat, Pdt. Jootje Tambayong, mengapresiasi kontribusi Mamo dalam mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi.
“Penghargaan ini kami berikan sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi beliau dalam memajukan nilai-nilai kemanusiaan, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. Semoga ini menjadi inspirasi untuk persatuan dan perdamaian,” ujar Pdt. Jootje.
API, yang berdiri sejak 20 Oktober 2002 di Istana Negara, terus mendorong pentingnya kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan beragama. (Wandi/SININDO)