Kanwil Ditjenpas Jawa Barat Gelar Bazar Tebus Murah Sembako untuk Keluarga Warga Binaan di LPP Bandung

Bandung, (SindikasiIndonesia.id) – Lapas Perempuan Bandung menjadi tuan rumah dalam kegiatan Bazar Tebus Murah Sembako yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Jawa Barat bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Ditjenpas Jawa Barat dan UPT Pemasyarakatan se-Bandung Raya.
Dalam kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Kepala Kanwil Ditjenpas Jawa Barat, Bapak Kusnali, beliau mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial terhadap keluarga warga binaan yang membutuhkan.
“Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT atas terselenggaranya kegiatan ini. Semoga program Bazar Tebus Murah Sembako ini dapat membantu meringankan beban keluarga warga binaan yang sangat membutuhkan. Kami juga mengapresiasi peran serta Dharma Wanita Persatuan dan pihak-pihak yang telah membantu mewujudkan acara ini,” ujar Kusnali.
Bertempat di area parkir kendaraan Lapas Perempuan Bandung, sejumlah 300 paket sembako yang masing-masing berisi beras 5 Kg, minyak 800 ml dan tepung terigu 500 gr seharga Rp.85.000,- ditebus lebih murah seharga Rp. 30.000,- oleh para keluarga warga binaan Lapas/Rutan/LPKA se-Bandung Raya yang telah memiliki kupon sebelumnya.
Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari keluarga warga binaan. Salah satu keluarga warga binaan, Ibu Siti, menyampaikan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya bazar ini.
“Alhamdulillah, dengan adanya bazar tebus murah ini, saya merasa terbantu sekali, karena meringankan beban ekonomi kami. Jadi, uang yang biasanya saya keluarkan untuk membeli sembako, dapat saya gunakan utk persiapan hari raya Idul Fitri yang lainnya.,” ujarnya dengan penuh syukur.
Kegiatan yang selaras dengan program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan ini diharapkan terus berkelanjutan di lain waktu, untuk semakin meningkatkan kesejahteraan warga binaan dan keluarganya. Sekalipun saat ini warga binaan berada di dalam Lapas/Rutan/LPKA, namun pemerintah tetap peduli dengan keluarga yang mereka tinggalkan, terlebih bagi keluarga warga binaan yang sangat membutuhkan.