Ekonomi dan BisnisJawa BaratNewsRagamWisata

Becak, Transportasi Tradisional yang Tetap Setia Menunggu Penumpangnya di Depan Stasiun Cirebon

CIREBON, SindikasiIndonesia.id – Malam mulai larut, namun suasana di depan Stasiun Cirebon masih terasa hidup. Lampu-lampu kota berpadu dengan gemerlap cahaya neon bertuliskan “KAI Cirebon” yang seakan menyambut setiap orang yang datang maupun pergi.

Di tengah hiruk pikuk perjalanan modern dengan moda transportasi yang serba cepat, becak tetap hadir, setia menunggu penumpang di pintu keluar stasiun.

Becak yang terparkir di depan Stasiun Cirebon bukan sekadar alat transportasi, melainkan juga bagian dari identitas dan sejarah kota udang. Para tukang becak sabar menunggu, berharap ada penumpang yang memilih kenyamanan dan nuansa tradisional dibandingkan kendaraan berbasis aplikasi.

Meski kehadiran transportasi online semakin mendominasi, becak tetap memiliki tempat tersendiri di hati sebagian masyarakat. Wisatawan yang ingin merasakan nuansa klasik Cirebon kerap memilih becak untuk berkeliling ke destinasi terdekat, seperti Keraton Kasepuhan, Pasar Kanoman, Masjid Raya At Taqwa, hingga kawasan batik Trusmi.

Salah seorang warga yang ditemui menyebut, keberadaan becak menjadi daya tarik tersendiri. “Kalau naik becak itu rasanya berbeda, lebih santai dan bisa menikmati suasana kota. Apalagi kalau malam, suasananya romantis sekali,” ujarnya.

Keberadaan becak di depan Stasiun Cirebon adalah simbol kesetiaan tradisi di tengah modernisasi. Bagi sebagian orang, becak bukan sekadar alat transportasi semata, tetapi juga nostalgia akan masa lalu yang masih terus hidup hingga kini. (Yudi/SININDO)

Related Articles

Back to top button