
BANDUNG, JAWA BARAT.- Anak-anak dengan rentang usia 6-12 tahun merupakan aset masa depan bangsa yang memiliki potensi besar dalam melanjutkan pembangunan Indonesia. DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di GOR Badminton Desa Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, pada Jumat, (24/10).
Acara ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, Ketua Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI, sekaligus Anggota Komisi II DPR RI, Ahmad Heryawan, serta Perwakilan Badan Gizi Nasional, Anyelir Puspa Kemala.
Dalam kesempatannya, Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, menegaskan pentingnya Program MBG sebagai investasi bangsa. Kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul.
“Program Makan Bergizi Gratis adalah langkah strategis untuk mencetak generasi Indonesia yang sehat dan berdaya saing. DPR RI berperan dalam memastikan dasar hukum, pengawasan anggaran, dan keberlanjutan program di seluruh daerah.” Tutur Netty Prasetiyani.
Ia juga menambahkan pentingnya pengawasan kualitas makanan dan transparansi penggunaan dana, serta peran keluarga. “Orang tua tetap memiliki tanggung jawab utama memberikan gizi yang baik sejak anak usia dini, karena ketahanan gizi dimulai dari rumah.” tambahnya.
Kemudian, Anggota Komisi II DPR RI, Ahmad Heryawan dalam paparannya menyampaikan bahwa program ini merupakan upaya strategis mengatasi stunting dan meningkatkan kualitas SDM.
“Program MBG menyasar anak usia sekolah hingga kelompok rentan gizi buruk. Ini adalah investasi jangka panjang untuk melahirkan generasi sehat, cerdas, dan berprestasi.” jelas Ahmad Heryawan
“Selain menurunkan stunting dan meningkatkan daya tahan tubuh serta konsentrasi belajar, program ini juga memberdayakan petani dan UMKM lokal.” lanjutnya.
Sementara itu, Perwakilan Badan Gizi Nasional, Anyelir Puspa Kemala, menyampaikan bahwa program ini didukung sistem tata kelola digital untuk pengawasan dan transparansi.
“Pelaksanaan MBG mengacu pada empat standar: kecukupan kalori, keseimbangan gizi, higienitas, dan keamanan pangan. Semua disusun oleh ahli gizi dengan memanfaatkan bahan baku lokal.” Imbuh Anyelir.
Ia juga menambahkan dampak positif program terhadap perekonomian daerah. “MBG meningkatkan permintaan hasil pertanian, perikanan, serta UMKM, membuka lapangan kerja dan memperkuat kemandirian pangan daerah.”
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap Program Makan Bergizi Gratis dan mendorong kolaborasi pemerintah, legislatif, tenaga pendidikan, serta masyarakat dalam mewujudkan generasi emas Indonesia 2045. (Arif/SININDO)



