Ekonomi dan Bisnis

Dukungan Danantara Perkuat Akselerasi Pemulihan Krakatau Steel

Jakarta – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk / (IDX: KRAS) telah sukses menggelar Public Expose secara daring pada Selasa (25/11). Disampaikan bahwa Perseroan terus melakukan langkah pembenahan melalui peningkatan efisiensi produksi, optimalisasi rantai pasok, penguatan tata kelola, serta restrukturisasi bisnis. Sejalan dengan langkah tersebut, dukungan dari Danantara menjadi katalis yang memungkinkan Krakatau Steel meningkatkan utilisasi fasilitas produksi, stabilitas pemenuhan kebutuhan bahan baku, percepatan siklus produksi, serta penguatan daya saing harga dan delivery terhadap kebutuhan pelanggan.

Komitmen Danantara bagi Industri Baja Nasional

Krakatau
Steel menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Danantara, sebagai mitra
strategis Pemerintah dalam program penyehatan BUMN, atas komitmen pemberian
dukungan modal kerja yang signifikan untuk mendorong percepatan pemulihan
kinerja Krakatau Steel. Dukungan ini menjadi fondasi penguatan struktur
finansial dan operasional Perseroan, sehingga Krakatau Steel dapat kembali
berada pada jalur produktivitas dan profitabilitas berkelanjutan.

Perseroan meyakini bahwa dukungan dari Danantara sebagai
wujud penguatan BUMN strategis sebagai pilar industri nasional. Juga, keberlanjutan operasional
Krakatau Steel sejatinya merupakan
kepentingan strategis bagi kemandirian industri baja Indonesia.

Managing
Director Business-3 Danantara Asset Management, Febriany Eddy, memastikan
Krakatau Steel menjadi industri strategis nasional yang perlu disehatkan dalam
waktu dekat. Hal ini mengingat proyeksi terkait kebutuhan baja
domestik dan regional yang terus meningkat seiring perkembangan sektor
konstruksi, transportasi, dan manufaktur.

“Pertumbuhan industri baja selalu selaras dengan
pertumbuhan ekonomi. Karena itu, melihat industri baja tidak bisa hanya dari
kondisi hari ini,” ujar Febriany Eddy pada keterangan resmi, Selasa
(18/11).

Menurutnya, sektor baja merupakan investasi jangka
panjang. Prioritas saat ini adalah membuat industri baja BUMN lebih efisien, sehingga
penyehatan Krakatau Steel dinyatakan tepat masuk pada agenda tersebut.

“Investasinya
bersifat jangka panjang 10 sampai 15 tahun ke depan. You invest for tomorrow,
not today. Tetapi hari ini industrinya tetap harus efisien dan efektif,” jelas
Febriany Eddy.

Dukungan
Danantara kepada Krakatau Steel memiliki relevansi strategis dengan agenda
pembangunan nasional dalam kerangka Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto,
khususnya dalam memperkuat kemandirian industri nasional, mempercepat
hilirisasi manufaktur dalam negeri, memastikan kedaulatan rantai pasok baja
untuk pembangunan infrastruktur dan pertahanan, serta memperbesar kapasitas
produksi industri strategis bangsa.

Optimis Cetak Laba di Tahun 2025

Sejalan
dengan dukungan yang diberikan oleh Danantara, Krakatau Steel telah menunjukkan
komitmennya dalam melakukan pembenahan. Perseroan berhasil membukukan laba sebesar Rp401
miliar pada kuartal
III 2025.

Krakatau
Steel pun memberikan apresiasi kepada beberapa Kreditur yang telah menyetujui
program Penyelesaian Kewajiban Dipercepat dengan Keringanan atau (“Haircut”),
sehingga Perseroan dapat mencatatkan kinerja baik tersebut. Diketahui, haircut
tahap pertama telah dilakukan pada bulan September 2025 dengan empat bank
swasta.

Dari total kewajiban sebesar USD
200 juta (termasuk utang bunga dan denda), Perseroan melakukan pembayaran
sebesar USD 35 juta. Dengan demikian, PTKS memperoleh discount atau haircut
sekitar 82,5% dari total kewajiban tersebut. Dari transaksi ini PTKS membukukan
laba haircut USD 157 Juta.

Total
dari transaksi haircut ini adalah Perseroan akan membukukan laba sebesar USD
295 juta dan menurunkan kewajiban pokok restrukturisasi hingga 20% (berkurang
USD 290 juta). Selain itu, transaksi ini juga memberikan penghematan beban
bunga sekitar USD 3,5 juta per tahun.

“Krakatau
Steel menegaskan komitmennya untuk melakukan transformasi menyeluruh. Tujuannya
adalah agar perusahaan tidak hanya dapat keluar dari tekanan finansial, tetapi
juga tumbuh sebagai perusahaan yang kompetitif, berkelanjutan, dan mampu
mendukung pembangunan nasional,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar
Djohan, yang juga menjabat sebagai Chairman
Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA) dan Chairman Asosiasi
Logistik & Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA).

Dengan
struktur permodalan yang lebih sehat dan produktivitas yang kembali optimal, Perseroan
optimis menutup tahun 2025 dalam posisi kinerja positif, sekaligus memperkuat
peran Krakatau Steel dalam rantai pasok baja nasional.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Related Articles

Back to top button